Kamis, 04 Agustus 2016

Cara menghapus akun Instagram secara permanen

instagram, hapus instagram


Siapa yang tak kenal Instagram, anak kecil aja tau !. Aplikasi berbagi foto dan video singkat yang sangat populer saat ini. Di Indonesia aplikasi ini tidak hanya populer sebagai tempat berbagi foto dan video semata, namun sangat populer juga digunakan untuk mencari duit alias jualan, seperti halnya aplikasi sosial media lain seperti Line, Line@, Facebook ataupun Twitter. Lalu kenapa aplikasi yang mempunyai segudang manfaat ini harus dihapus selamanya?. Pastinya banyak juga alasan kenapa harus menghapus akun Instagram ini, mungkin karena aspek privasi yang telah dilanggar orang lain, pornografi atau yang lainya. Bagaimana dengan anda?

Cara menghapus akun Instagram secara Permanen

Berikut ini adalah salah satu cara menghapus akun Instagram secara permanen dan tidak bisa diaktifkan kembali atau restore, ada berbagai cara menghapus akun Instagram yang bisa anda temukan diinternet, namun beberapa sudah tidak relevan untuk saat ini, sekedar beda dikit caranya.

#1 Masuk ke akun Instagram lewat PC


tampilan awal instagram di desktop browser



Ya....!! menghapus akun Instagram hanya bisa dilakukan melalui akses browser di PC (mungkin bisa via browser pada android atau ios dengan mengaktifkan request desktop, silakan dicoba..). Masukkan instagram.com pada address bar dan anda akan melihat tampilan seperti gambar diatas, silakan masukkan username dan password.

#2 Masuk ke Profile



Setelah anda log in dan masuk ke halaman Instagram anda, jangan lupa klik icon gambar orang pada kanan atas, setelah itu anda klik EDIT PROFILE, scroll kebawah dan akan terlihat tampilan seperti gambar diatas, hanya ada pilihan temporarily disable my account, yang artinya Instagram hanya menyediakan menu non aktif akun sementara saja, bukan secara permanen. Opsi inilah yang kami temukan berbeda dengan tutorial yang ada diinternet saat ini. OK....tetap klik pada pilihan temporarily disable my account


# 3 Merubah pilihan temporarily menjadi permanent






Setelah anda pilih temporarily disable my account, maka tampilan halaman akan seperti gambar diatas dan lagi-lagi tidak ada pilihan menu pilihan untuk nonaktif secara permanen baik pada menu sebelah kiri maupun sebelah kanan atas, sebelumnya menu nonaktif secara permanen bisa ditemukan pada pilihan menu sebelah kanan, namun sekarang tidak tampil, sekali lagi jelas terlihat instagram sangat tidak ingin kita untuk meninggalkan atau menghapus akun instagram secara permanen. Namun jika anda hanya ingin menonaktifkan akun sementara, anda bisa meneruskannya dengan memilih pilihan alasan pada Why are you disabling your account? dan ikuti langkah-langkahnya.

Dan untuk merubah pilihan sementara menjadi permanen, tinggal mengganti alamat yang ada di address bar pada barisan terakhir, seperti gambar dibawah ini




rubahlah tulisan temporarily menjadi permanent dan yang tertera di address bar selengkapnya adalah https://instagram.com/accounts/remove/request/permanent/
Anda juga bsa copy paste link diatas dan selanjutnya ikuti langkah-langkahnya seperti memilih alasan penonaktifan dan mengisi ulang password.

Selesai, akun Instagram anda telah hilang selamanya




Rabu, 13 Juli 2016

Perbuatan Syirik Tapi Sering Kita Ucapkan

Perbuatan syirik tapi sering kita ucapkan


Sebagai seorang muslim mungkin kita semua tahu dosa terbesar seorang manusia yang mungkin tidak akan diampuni oleh Allah, yaitu Syirik atau menyekutukan Allah. Tapi kita tidak banyak tahu perbuatan atau perkataan yang sangat sepele dan tanpa kita sadari bahkan sangat sering kita ucapkan sendiri maupun mendengar dari kebanyakan orang, dan itu juga termasuk syirik.

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni dosa yang berada di bawah syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
QS. An Nisa Ayat 116
Lalu apa sajakah perbuatan syirik yang sering kita ucapkan?

Mencela makhluk yang tidak bisa berbuat apa-apa

" Aduh sialan, mau kencan malah hujan deras, kacau nih acara..."
" Awas, jangan mengadakan hajatan pada bulan Suro!"
Perkataan diatas sepertinya lazim dan sangat sering kita dengar, padahal ucapan tersebut termasuk dosa Syirik. Sangat mudah sekali lidah mengucapkan hal-hal yang buruk yang tanpa kita sendiri sadari. Berkata, mencaci seperti diatas pada dasarnya telah mengganggu dan lebih parah lagi menyakiti yang telah menciptakan dan mengaturnya yaitu Allah.


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Allah Ta’ala berfirman:
"Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti."
(HR. Bukhari dan Muslim) Sumber: rumaysho.com

Bersumpah dengan nama selain Allah

"Demi ayah dan ibuku, kamu tidak akan bisa lulus ujian".
"Demi roh penghuni makam ini, kamu jangan sesekali meludah disamping pagar makam ini"
Perkataan atau sumpah semacam ini juga sudah sangat lazim kita dengar, bersumpah dengan dengan menyebut nama selain Allah diharamkan dan termasuk Syirik, karena perkataan tersebut berarti dalam hati dan lisan yang mengucapkannya telah mengagungkan selain Allah. Perkataan seperti ini sangat berat ancamanya bahkan bisa mengeluarkan seseorang dari Islam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya:
”Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kekafiran atau kesyirikan.”
(HR. Tirmidzi dan Hakim dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jaami’)
Sumber: rumaysho.com

Menyandarkan nikmat kepada selain Allah

"Kalau bukan karena ayahku, mana mungkin aku bisa mempunyai rumah semewah ini!"
Perkataan Syirik seperti ini juga sangat mudah diucapkan manusia, karena perkataan tersebut mengandung kekufuran kepada Allah, mengandung pengingkaran atas nikmat yang telah Allah karuniakan.

Baca juga: Celaka! Sungguh celaka



Marilah kita semua mulai saat ini lebih berhati-hati dalam menjaga lisan dan perkataan kita, selalu berdoa agar kita semua dihindarkan dari perbuatan syirik. Semoga tulisan singkat ini bisa menambah wawasan kita untuk selalu terus meperbaiki diri.

Sabtu, 25 Juni 2016

Empat golongan orang yang dirindukan surga

4 ahli surga


Siapa yang mau masuk Surga? Pertanyaan yang sudah pasti kita akan tahu jawabannya. Entah itu seorang pemabuk, ahli maksiat, koruptor, perampok, pezina, pembunuh, pastinya jika ditanya semacam itu jawabanya pasti mau, ingin masuk Surga. Yang jadi pertanyaan apakah mereka itu bisa masuk Surga? Apakah masuk kriteria sebagai penghuni Surga? atau apakah Surga mau dihuni oleh orang-orang semacam itu?. Ternyata Surga sudah punya kriteria sendiri, yaitu golongan orang yang dirindukan oleh Surga, dinantikan kehadiranya kelak, apakah kita termasuk golongan ini?

Rasulullah SAW bersabda:
"Surga itu merindukan kepada 4 golongan: orang yang senantiasa membaca Al Quran, orang yang selalu menjaga lidah, orang yang memberi makan orang yang sedang kelaparan, dan orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan."


Pertama:
Orang yang gemar membaca Al Quran.

Kita tahu bahwa Al Qur'an selain menjadi kitab suci umat Islam juga merupakan pedoman hidup seluruh umat manusia. Banyak sekali keutamaan yang terkandung dalam Al Qur'an ini. Ketika membacanya satu huruf saja maka ia mendapat sepuluh kebaikan. Bagaimana kalo kita secara rutin dan teratur selalu membaca Al Qur'an ini dengan baik dan benar, selain itu juga mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
baca juga
5 Aplikasi Android Islami Terbaik
Seperti pada bulan Ramadhan, aktifitas membaca Al Qur'an sangat ramai (tadarus), baik itu dimasjid maupun dirumah. Kegiatan Tadarus Al Qur'an pada hakekatnya adalah untuk mempelajari, meneliti, menelaah, mengkaji serta mengambil makna yang terkandung didalamnya sehingga pengetahuan tentang cara membaca dan memahami isi bisa dikaji lebih mendalam untuk diamalkan dalam keseharian.


Kedua:
Orang yang menjaga lisan atau lidah.

Sebuah hadis Nabi SAW dalam kitab sahih Bukhari:

"Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah diam."

Sepertinya memang hal yang sangat ringan, namun ada ungkapan bahwa lidah atau perkataan ini lebih tajam dari sebuah pedang, dan memang benar adanya. Oleh karena itu dalam hadis diatas disebutkan bahwa menjaga lisan termasuk segolongan orang yang dirindukan kehadiranya di Surga. Pada era digital seperti sekarang ini, menjaga lidah tidak hanya menjaga perkataan, maraknya aplikasi pesan dan makin canggihnya telepon pintar, sangat memudahkan orang untuk berkomunikasi satu sama lain. Menjaga lisan juga termasuk didalamnya untuk menjaga perkataan dalam bentuk tulisan atau chatting.

Ketiga:
Orang yang memberi makan orang lain yang sedang kelaparan.

Memberi makan atau menafkahkan sebagian harta kepada orang yang sedang kelaparan seperti fakir miskin, yatim piatu atau anak terlantar. Karena pada hakikatnya pada harta kita terdapat hak-hak mereka. Insya Allah jika kita memberikan hak mereka maka kita akan mendapatkan pahala, sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Turmudzi bahwa orang yang memberi makan atau minum, walaupun hanya seteguk air dan sebutir kurma kepada orang yang berbuka puasa, pahalanya sama dengan orang yang puasa itu, tidak dikurangi sedikitpun. Orang yang enggan atau bahkan tidak mau memberi makan kepada orang yang sedang kelaparan, terutama fakir miskin dan anak yatim sama halnya mendustakan agama, seperti firman Allah dalam QS Al Maun ayat 1-3

"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. …"



Keempat:
Orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.

Sebagai seorang muslim menjalankan puasa di Bulan Ramadhan wajib hukumnya, oleh karena pahala puasa di bulan Ramadhan ini sangat besar dan barangsiapa meninggalkan kewajiban ini akan mendapatkan dosa. Keutamaan menjalankan puasa di bulan penuh rahmat ini bahkan bisa menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, diampuni oleh Allah. Seperti disebutkan dalam hadis berikut ini:

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan, karena iman dan ikhlas, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari Muslim)



Demikianlah empat golongan orang yang dirindukan oleh surga. Semoga kita termasuk didalamnya. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan kita termasuk ke dalam empat golongan tersebut, dan juga agar kita dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Amiin ya Robbal Alamiin.

(dirangkum dari berbagai sumber)

Kamis, 23 Juni 2016

Kejamnya waktu Shubuh

keutamaan waktu shubuh


Saya yakin di antara kita sudah mengetahui keistimewaan waktu Subuh. Hari ini ada baiknya kita melihat waktu Subuh dengan kacamata yang lain, yaitu dari bahaya waktu Subuh bila kita tidak dapat memanfaatkannya.

Allah bersumpah dalam Al Fajr : "Demi fajar (waktu Subuh)".

Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:
"Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh".

Ada apa dibalik waktu Subuh? Mengapa Allah bersumpah demi waktu Subuh? Mengapa harus berlindung kepada yang menguasai waktu Subuh? Apakah waktu Subuh sangat berbahaya?

Ya, ternyata waktu Subuh benar-benar sangat berbahaya!
Waktu Subuh lebih kejam dari sekawanan perampok bersenjata api.
Waktu Subuh lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan.
Waktu Subuh lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin.


Jika ada sekawanan perampok menyatroni rumah anda, dan mengambil paksa semua barang anda. Emas dan semua perhiasan digondolnya. Uang cash puluhan juta ditilepnya. Laptop, yang berisi data-data penting anda juga diembatnya. Eh, mobil yang belum lunas juga digasaknya. Bagaimana rasa pedih hati anda menerima kenyataan ini?

Ketahuilah, bahwa waktu Subuh lebih kejam dari perampok itu. Karena jika anda tertindas sang waktu Subuh sampai melalaikan shalat fajar, maka anda akan menderita kerugian lebih besar dari sekedar laptop dan mobil. Anda kehilangan dunia dan segala isinya.

Ingat,!!
"Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya"

(HR Muslim).


Waktu Subuh juga lebih menyengsarakan dari sekedar kemiskinan dunia. Karena bagi orang-orang yang tergilas waktu Subuh hingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja pahala shalatnya.

"dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan shalat semalam suntuk"
(HR Muslim).


Shalat semalam suntuk adalah shalat yang dikerjakan mulai dari tenggelamnya matahari sampai terbit fajar. Fantastis! Shalat selama sepuluh jam, atau kurang lebih 150 kali shalat! Betapa agung fadilah shalat Subuh berjamaah ini. Betapa malangnya orang yang tergilas waktu Subuh, orang-orang yang mengabaikan shalat subuh berjamaah di masjid.

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Tahukah anda bahwa nabi menyetarakan dengan orang munafik bagi yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah?

"Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak"
(HR Bukhari Muslim).

Orang yang tergerus waktu Subuh hingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah adalah orang yang dalam keadaan bahaya, karena disetarakan dengan orang munafik. Padahal, ancaman bagi orang munafik adalah neraka Jahannam.

"Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam" (An Nisa:140).




Bukankah Jahannam lebih berbahaya dari sekedar kobaran api yang disiram bensin?

Nah, agar tidak merasakan tindasan waktu Subuh yang lebih kejam dari perampokan, agar tidak terkena gilasan waktu Subuh yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar tidak tertelan gerusan waktu Subuh yang lebih berbahaya dari kobaran api, maka: "Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh" (Al Falaq:1). Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah qabliyah Shubuh (shalat fajar) dan shalat Shubuh berjamaah di masjid.

Semoga bermanfaat dan dapat diambil Hikmahnya.

(Abu Qomar Al Faruq)
Images : http://bahasa.aquila-style.com/

Apa itu Hailulah, Qailulah dan Ailulah

Hailulah, Qailulah dan Ailulah

Banyak dari kita mungkin tidak mengetahui bahwa dalam Islam, tidurpun ada tuntunannya. Selain adab, doa sebelum dan sesudah tidur, ternyata ada beberapa waktu tidur yang sangat dilarang ataupun dianjurkan (utama) selain mengikuti sunnah, beberapa larangan tidur diwaktu tertentu juga bisa berakibat buruk bagi kesehatan.

HAILULAH adalah :
Tidur sehabis melaksanakan sholat subuh, dinamakan demikian karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari rejeki yang ALLAH SWT tebar pada waktu pagi hari.

QAILULAH adalah :
Tidur sebelum melakukan sholat dhuhur sekitar 26 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan dhuhur, tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.



Diriwayatkan ketika musim panas Rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah Dzuhur

'AILULAH adalah :
Tidur sehabis melakukan sholat ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas, murung dan gelisah.

Karena jarang diantara kita yang memahami apa itu QAILULAH, HAILULAH & 'AILULAH
sehingga bermanfaat bagi semua dan terhindar segala macam penyakit, hissiyyah ataupun ma'nawiyyah.


Amiin Ya Robbal 'Alamiin
Wallahu`alam

Image : http://odishasuntimes.com/

Rabu, 22 Juni 2016

Kisah Nabi Yusuf

nabi yusuf


Seandainya kalau di ceritakan kepada kita tentang kisah Nabi Yunus 'alahissalam selain apa yang ada di dalam Al Qu'ran dan As Sunnah maka kita tidak akan mempercayainya.

Banyak orang yg tidak mengetahui permulaan kisah nabi Yunus 'alaihissalam!
Ia menyeru kaumnya, dalam waktu yang lama. Tapi mereka berpaling darinya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka sebelum Allah mengizinkannya karena ia menyangka mereka tidak akan mendapatkan hidayah.

Lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya)", Nabi Yunus menyangka bahwa Allah tidak akan menegur perbuatannya.

Lalu ia menaiki sebuah kapal bersama beberapa orang lainnya, saat itu cuaca sangat cerah.
Di tengah laut, tiba-tiba muncullah ombak besar dan bergemuruh, maka mereka sepakat meringankan beban kapal dan menurunkan sebagian penumpangnya.

Maka mereka memulai mengundi dan setelah 3 kali undian, muncul nama Nabi yunus! Maka ia pun turun.. Yang kemudian kisah ketika ia berada dalam perut ikan di abadikan Allah sepanjang masa.



Buatlah suatu prinsip teguh dalam hidupmu! Yaitu jika kamu bermaksiat kepada Allah atau melanggar perintahNya, maka siapkan dirimu untuk menerima hukuman dariNya, Allah berfirman: "Barangsiapa yang mengerjakan keburukan maka akan ia akan memperoleh balasannya".

Yang menakjubkan adalah ketika Nabi Yunus kembali dari ujian dalam perut ikan ke kaumnya, ia mendapatkan kaumnya telah beriman kepada Allah. Maka jangan pernah berputus asa dari mendakwahi orang lain, meskipun dia pembangkang dan suka bermaksiat.

Ada sebuah hikmah pada peristiwa undian dan keluarnya nama Nabi Yunus 'alahissalam, bahwa kadang dalam hidup kita merasa bahwa Allah menginginkan sesuatu pada kita, akan tetapi kita membencinya! Padahal ada kebaikan di balik itu!

Adapun ketetapan bahwa Allah menghukum orang yang berbuat dosa. Lihatlah sisi positifnya bahwa Allah ingin membersihkanmu dari dosa tersebut dan bukan untuk balas dendam.

Allah memerintahkan ikan paus yang berada di kedalaman laut untuk menelan Nabi Yunus tapi tidak meremukkan tulangnya dan tidak pula memakan dagingnya. Padahal dalam perut ikan paus ada panas yang dapat melebur besi sekalipun!

Jika Allah menjaga Nabi Yunus dari panas perut ikan paus, maka ketahuilah bahwa Allah 'azza wa jalla kadang menguji kamu dan tetap menjagamu untuk mengangkat derajatmu dan mengampuni dosamu.

Tidak ada yang bermanfaat bagi Nabi Yunus ketika dalam perut ikan paus, kecuali imannya kepada Allah, ilmu dan amal shalihnya! Maka berbekallah untuk Allah yang dapat bermanfaat bagimu dalam perut ikan 'kesedihanmu'!

Ketika Nabi Yunus mengetahui bahwa dia berada dalam sebuah tempat yang tidak ada satu orangpun yang bisa melihat dan mendengarnya, maka ia mengetahui bahwa tidak ada yang bermanfaat baginya kecuali memohon pertolongan dari Allah semata!



Kadang dalam hati dan ruh kita ada rasa sakit, cemas, khawatir, takut dan gelisah yang tidak ada yang tau kecuali Allah, maka obati semua itu dengan sujud kepadaNya! Seketika semua perasaan sakit itu akan sirna..

Ada 3 kegelapan: 
1. Kegelapan perut ikan,
2. Kegelapan malam dan 
3. Kedalaman laut.

Kadang kita merasa tenggelam dalam kegelapan kesedihan kita..Maka hapuslah kegelapan itu dengan cahaya doamu!



by Lafie Al 'auni
mawaddahcenter.com
Photo andaluciaabrar.files.wordpress.com

Selasa, 21 Juni 2016

5 Aplikasi Android Islami Terbaik 2016

android islami


Tidak bisa dipungkiri lagi saat ini android menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Baik tua, muda, anak-anak, laki, perempuan tidak lepas dari Android. Bahkan saat ini rumah bisa terasa hening padahal ada penghuni didalamnya, yah....masing-masing asik dengan gadget androidnya. Namanya juga teknologi, bisa berdampak baik juga bisa berdampak buruk, tinggal bagaimana kita secara dewasa menyikapi dan menggunakannya sesuai kebutuhan.

Kami kali ini tidak akan membahas soal keburukan teknologi, namun yang baik-baik saja, alias manfaat yang bisa kita ambil. Berhubung saat ini masih di Bulan Ramadhan, kali ini akan kami bahas aplikasi android islami terbaik versi parengmatur (keren ya ......????)

1. MyQuran Al Quran Indonesia

Aplikasi android yang sudah didownload lebih dari 100.000 kali ini (per Juni 2016) asli bikinan anak negeri. Tampilan sangat bagus dan lengkap, selain itu juga dilengkapi dengan terjemahan yang bahasanya mudah kita pahami, karena dibuat oleh orang Indonesia. Fitur lain seperti Makhraj, Asmaul Husna Kumpulan Doa, Audio Murotal, Fitur pencarian terjemahan serta Jadwal Sholat juga tersedia di aplikasi android ini dengan desain yang simpel dan elegan, aplikasi ini menurut kami wajib anda install. Gudjob! Wali Studio - Developer aplikasi ini.





Aplikasi android ini benar-benar akan membawa kita seperti layaknya kita sedang membaca Al Quran, tampilannya pun layaknya halaman buku Al Quran dengan berbagai fungsi kemudahan layar sentuh beserta audio ayat per ayat dengan highlight sewaktu menjalankan audio. Dilengkapi dengan fitur bookmark per ayat, tagging dan sharing serta dukungan terjemahan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Aplikasi ini bisa digunakan pada smartphone maupun tablet, baik dukungan tampilan vertikal dan horisontal.



Aplikasi Android terbaik berikutnya ini kami pilih selain tampilan grafis yang bagus dan rapi, tulisan arab pada doa juga jelas dan bagus, sangat bagus sebagai acuan bacaan doa sehari-hari dan mudah untuk dihapal. Selain keunggulan diatas, aplikasi android ini juga dilengkapi dengan audio, namun kiranya jumlah bacaan doa masih perlu ditambah atau diperbanyak.




Sholat merupakan ibadah yang paling utama kedudukannya dalam Islam. Sebagai seorang muslim wajib menjalankan Sholat lima waktu dan sholat menjadi salah satu rukun iman yang wajib dilakukan setiap muslim tanpa kecuali. Oleh karena itu agar amal ibadah ini diterima Allah SWT tentunya harus dilakukan dengan cara yang benar, seperti yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW. Aplikasi android berikut berisi tuntunan tata cara sholat secara lengkap, mulai dari niat, doa-doa dalam sholat juga disertai bacaan Surat Pendek dalam Al Qur'an.



Sekali lagi aplikasi berikut ini sangat cocok untuk dipasang dismartphone (mobile phone), mungkin kita akan bingung menentukan arah qiblat, atau bahkan waktu sholat karena kita berada didaerah yang bukan kita kenal biasanya. Aplikasi Waktu Adzan & Kiblat adalah aplikasi untuk mengetahui jadwal sholat dan arah kiblat. Sangat cocok untuk membantu Anda dalam beribadah khususnya di bulan Ramadhan atau bulan puasa.




Demikian beberapa aplikasi android islami terbaik rekomendasi kami, screenshot dan link download masih sesuai dan berfungsi dengan baik pada saat artikel ini ditulis, seperti aplikasi android yang lain, dimungkinkan terdapat iklan, yang kadang termuat iklan yang kurang sesuai (eksplisit) yang mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan developer aplikasi.



Membangun Rumah di Akhirat

ibadah membangun rumah di akhirat

Ibadah yg kita kerjakan di dunia ini, tak lain adalah 'rumah' yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti setelah pensiun dari kehidupan dunia

Renungan Muhasabah, 

Alkisah seorang Tukang Bangunan yang telah bertahun-tahun lamanya bekerja pada seorang Pemborong.

Iapun bermaksud mengajukan pensiun kepada sang pemborong,
karena ingin memiliki banyak waktu untuk keluarganya.

Si Pemborong berkata,
"Saya setujui permohonan pensiun Anda tapi dengan satu syarat Anda bangun dahulu satu rumah terakhir sebelum Anda pensiun".

Si Tukang Bangunan segera membangunnya.
Karena kejar tayang ingin cepat selesai,
iapun mengerjakannya rumah tersebut dengan asal-asalan,..... dan asal jadi.

Selesai sudah bangunan terakhir yg ia buat.
Ia serahkan kunci rumah kepada sang Pemborong.

Sang Pemborong pun tersenyum dan berkata,
"Rumah ini adalah hadiah untukmu, karena telah lama bekerja bersamaku."

Terkejutlah si Tukang Bangunan itu,......  ada rasa sesal....... kenapa rumah, yang akhirnya hendak ia tempati itu,..... dikerjakannya secara asal-asalan.

Dari cerita diatas, kita bisa mengambil hikmah bahwa
Ibadah yang kita kerjakan di dunia ini, tak lain adalah 'rumah' ..... yang sedang kita bangun untuk kita tempati nanti.... setelah pensiun dari kehidupan dunia ini.



Jangan sampai kelak kita menyesal,.... karena kita menempati "rumah buruk"
yang kita bangun asal-asalan.

Semoga Allah selalu memberi hidayah untuk kita semua

Amiin

Sumber : Whatsapp

Minggu, 19 Juni 2016

Kapan waktu mustajab untuk berdoa saat berpuasa

waktu mustajab berdoa saat puasa




Sy. Dr. Abdul Bari bin Hammad al-Anshari:
"Intinya tidak ada satupun hadits atau atsar yg valid (shahih) yg mengkhususkan waktu berbuka utk mustajabnya doa orang yg berpuasa.

Yang valid, bahwa semua waktu puasa adalah waktu mustajab utk berdoa, dan ini adalah keluasan karunia Allah utk orang yg berpuasa.

Adapun waktu berbuka; maka itu waktu yg terbatas, dan saat itu hati orang yg berpuasa sibuk memikirkan dekatnya waktu berbuka dan kegembiraan dia karenanya. Belum lagi (ketika itu), disunnahkan utk menyegerakan buka puasa dan tidak menyibukkan diri dg sesuatu yg mengakhirkan buka puasanya (walaupun hal itu adalah doa).



Maka harusnya orang yg berpuasa mencari-cari waktu berdoa itu di sepanjang harinya, yakni ketika pikirannya bisa konsen, dan hatinya kosong dari beban dan kesibukan.

Dan hendaknya dia memperbanyak doa dg menampakkan kefakiran dan sangat butuhnya dia kepada Allah azza wajall, maka doa itu akan lebih mustajab, karena padanya ada banyak sebab yg menjadikan doanya diijabahi. Wallohu a'lam".

Ustadz Ad Dariny

@kajianislam

Celaka Sungguh Celaka

 Celaka Sungguh Celaka

Sahabat...

Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 

"Sesungguhnya Jibril ('Alaihissalam) telah membisikkan (doa) kepadaku. Dia berkata, "Celakalah orang-orang yang mendapati bulan Ramadhan. kemudian Ramadhan pergi, tetapi dosanya tidak juga diampunkan'. Lalu akupun mengaminkan doa tersebut." (HR. Al-Hakim)



Sahabat... 

Bila Jibril berdo'a lalu Nabi mengaminkan, apakah kau tau artinya itu..? 

Itu artinya bahwa pengabulan Allah merupakan satu hal yang niscaya.

Aduhh.. alangkah ruginya.. 

Duhai diri.. 

Maukah engkau didoakan agar celaka..? Maukah..? 

Sudah pasti tidak.. 

Tidak ada siapapun yang mau ditimpa kecelakaan itu.
Celaka di bulan yang mulia.
Celaka karena menolak tawaran pengampunan dari Allah Yang Maha Pengampun.

Semoga kita terhindar daripada kecelakaan itu..
amin.. 

Sahabat... 

Kini kita masih di litur pertama Ramadhan...
(8 Ramadhan, pen)

Malam ini dan seterusnya kita masih bisa mengejar ketertinggalan itu.. 

Sebelum Ramadhan benar-benar pergi meninggalkan kita..
Jamulah ia dengan jamuan terbaik.

Persembahkan untuk-Nya sebaik-baik amal..
Persembahkanlah sholat yang terbaik, dzikir yang khusyuk, tilawah yang penuh tadabbur, serta qiyam Ramadhan yang penuh ihtisab..


Karena boleh jadi ini adalah Ramadhan yang terakhir buat kita.. 

Semoga dengan jamuan terakhir itu, Allah berkenan menutupi kelalaian kita disepanjang Ramadhan yang telah kita lalui..
Amin..


Oleh : Ustadz Aan Chandra Thalib, Lc

Kisah Ukasyah, sang sahabat Rasulullah

ukasyah, sahabat nabi, kisah islam

Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum meninggal.

Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi. beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil se mua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat taushiyah dari Rasulullah SAW.

Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yang tengah dideritanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dengan suara bersemangat, "Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yang layak disembah."


Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yang menjadikan para sahabat sedih dan terharu.

Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dalam hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yang bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sebelum masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:

"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di belakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yang sama."

Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. 

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pada Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah, bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:

"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikan kepada Ukasyah.

Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah. 


Tiba-tiba Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil

berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yang pertama beriman dengan apa yang Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yang boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:

"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".

Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:

"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dengan Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen. 

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dengan memukul kami sesungguhnya itu sama dengan menyakiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu-cuc kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dengan Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dengan lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta beberapa sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.

Tanpa berlama2 dalam keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yang sangat indah, sedang beberapa batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.



Kemudian Rasulullah SAW berkata:

"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh-jauh, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya, 

Ukasyah berkata:

"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dengan tubuhmu. 

Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. 

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dengan senyum berkata:

"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat

bergantian memeluk Rasulullah SAW.


Disingkat oleh WhatsApp

Tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan

tips puasa tips ramadhan malam terakhir ramadhan



Berikut tips menjelang 10 malam terakhir Ramadhan yang Arrahmah kutip dari Syaikh Tawfique Chowdhury, CEO Merci Mission, dan diterjemahkan Ustadz Hilman Rosyad Lc. Bismillah.

1. Mulailah dengan niat yang bersih dan tulus. Jika sampai hari ini ibadah terasa belum maksimal, bersiaplah untuk memaksimalkannya. Jika kau benar2 ingin memperbaikinya, masih ada waktu!

2. Hari ini, bacalah tafsir surat Al-Qadr, dan pahami apa yg sesungguhnya terjadi pada lailatul qadr. Kau akan merasakan keagungan dan kekuatannya insyaa Allaah.

3. Jangan menunggu hingga malam ke 27 untuk mengerahkan segalanya. Seluruh malam dari 10 malam terakhir seharusnya jadi targetmu. Bangunlah setiap malamnya. Jangan sampai laylatul qadr terlewati begitu saja.


4. Jangan ikut-ikutan dengan perayaan-perayaan atau kegiatan-kegiatan yang diada-adakan (bid'ah) oleh kelompok-kelompok tertentu. Ikutilah sunnah Nabi shalallaahu 'alaihi wasallam. Tuntunan beliau adalah: "Barangsiapa yang berjaga (tidak tidur) dan berdoa pada malam lailatul qadr dengan iman dan pengharapan akan ganjarannya, dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni."

5. Hafalkan doa malam lailatul qadr yang diajarkan Rasulullaah shalallaahu 'alaihi wasallam ini : Allaahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa' fu'anni (Yaa Allah, Engkau maha pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).

6. Siapkan daftar pendek doa-doa untuk dipanjatkan. Ingat, ini adalah waktu yang sangat istimewa bagi seorang hamba. Malam Qadar! Malam ditetapkannya takdir! Pilihlah doa doa terbaik untuk agamamu, dunia akhiratmu dan keluargamu. Jangan lupakan saudara-saudaramu Muslimin yang tengah kesusahan di berbagai belahan dunia.

7. Sempatkan tidur siang sejenak jika memungkinkan. Jagalah perutmu agar tidak terlalu kenyang dan tidurlah segera setelah isha dan tarawih sekadar untuk menyegarkan diri. Lalu bangunlah untuk beribadah.

8. Jangan lupakan keluargamu! Rasulullah membangunkan para istrinya pada malam-malam ini. Anak-anak pun bisa diajak beribadah untuk beberapa saat, walau mungkin tidak selama orang dewasa. Siapkan, semangati dan motivasi mereka!

9. Cara kita berpakaian dan mempersiapkan diri berpengaruh secara psikologis. Pakailah pakaian yang bagus dan wewangian (khusus di rumah untuk wanita) ketika beribadah.

10. Pilihlah spot khusus yang kondusif untuk beribadah, apakah itu di masjid atau di rumah. Letakkan sajadah, mushaf dan air minum sehingga kita tidak perlu beranjak dari sana jika perlu minum.


11. Ini BUKAN malam untuk pasang status (misalnya : "Alhamdulillaah, nikmatnya bermunajat kepada-NYA malam ini" dsb) di FB atau media sosial apapun. Biarlah itu jadi rahasia indah antara hamba dengan Rabb-nya. Maka, matikan dulu HP, tablet dan komputer. Putuskan dulu hubungan dengan dunia, dan nikmati jalinan hubungan dengan al-'Afuww!

12. Jika mengantuk, maka variasikan bentuk ibadah antara shalat, bermunajat dan membaca Qur'an. Lakukan bergantian. Jangan habiskan malam untuk mendengarkan ceramah atau tilawah, atau kalau sangat ngantuk, dengarkan sebentar saja untuk mengusir kantuk.

13. Sabar adalah kuncinya. 10 malam terakhir mungkin akan sangat melelahkan. Anda mungkin masih harus bekerja, sekolah atau aktifitas lainnya. Ini adalah saat untuk bersabar dengan kelelahan itu. Ingatlah Allah telah menganugrahimu dengan kesempatan berharga (akan luasnya ampunan)yang mungkin saja tidak datang lagi. Bukankah kita akan berlari walau apapun yang terjadi jika kita tahu pasti bahwa ini adalah ramadhan terakhir kita dan surga hanya selangkah lagi?


14. Ini yang paling penting : husnudzhon lah kepada Allah. Ketika bermunajat, ingatlah kau sedang meminta pada Raja Yang Maha Pemurah. Jika kau berharap yang terbaik, Dia akan memberimu yang terbaik. Jangan ragu-ragu, yakinlah dan tumpahkan seluruh isi hatimu di hadapan-NYA. Jangan biarkan keragu-raguan dan prasangka buruk menjauhkanmu dari Arrahman Arrahiim.

Allahumma ballighna lailatal qadr. Aammiin.

(adibahasan/arrahmah.com)

Sabtu, 18 Juni 2016

Hubungan Kita dan Anak, Kini dan Nanti

hubungan kita dengan anak


Pada saatnya anak-anak akan pergi, meninggalkan kita, sepi...

Mereka bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan tugas hidupnya; berpencar, berjauhan.

Sebagian di antara mereka mungkin ada yang memilih untuk berkarya dan tinggal di dekat kita agar berkhidmat kepada kita.

Diantara mereka ada yang merelakan terlepasnya sebagian kesempatan untuk meraih dunia karena ingin meraih kemuliaan akhirat dengan menemani dan melayani kita.

Tetapi pada saatnya, kita pun akan pergi meninggalkan mereka.

Entah kapan.

Pergi dan tak pernah kembali lagi ke dunia ini....

Kematian adalah perpisahan yang sesungguhnya; berpisah dan tak pernah lagi berkumpul dalam kemesraan penuh cinta.

Orangtua dan anak hanya berjumpa nanti di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala... ada yang saling menjadi musuh satu sama lain, saling menjatuhkan.

Ada anak-anak yang terjungkal ke dalam neraka itu tak mau menerima dirinya tercampakkan sehingga menuntut tanggung-jawab orangtua yang telah mengabaikan kewajibannya mengajarkan agama.



Adakah itu termasuk kita?

Alangkah besar kerugian di hari itu jika anak dan orangtua saling menuntut di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala.

Inilah hari ketika kita tak dapat dibela pengacara, dan para pengacara tak dapat membela diri mereka sendiri.

Lalu apakah yang sudah kita persiapkan untuk mengantarkan anak-anak pulang ke kampung akhirat?

Dan dunia ini adalah ladangnya...

Kematian itu adalah perpisahan sesaat; amat panjang masa itu kita rasakan di dunia, tapi amat pendek bagi yang mati.

Anak-anak berpisah dengan kita untuk kemudian dikumpulkan kembali oleh Allah SWT.

Tingkatan amal kita dan anak-anak boleh jadi tak sebanding... entah mana yang lebih tinggi... Allah Ta'ala saling susulkan di antara mereka kepada yang amalnya lebih tinggi.

Allah Ta'ala berfirman:

"Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya."

(QS. Ath-Thuur, 52: 21).


Diam-diam bertanya, adakah kita termasuk yang demikian ini?

Saling disusulkan kepada yang amalnya lebih tinggi.

Termasuk kitakah?

Adakah kita benar-benar mencintai anak kita?


Kita usap anak-anak kita saat mereka sakit.
Kita tangisi mereka saat terluka.

Tapi adakah kita juga khawatiri nasib mereka di akhirat sebagaimana diantara kita mengkhawatirkan nasib kita "nanti" nya

Kita bersibuk menyiapkan masa depan mereka.

Bila perlu sampai letih badan kita.

Tapi disamping untuk diri kita sendiri... adakah kita berlaku sama untuk "masa depan" mereka yang sesungguhnya di kampung akhirat?

Tengoklah sejenak anakmu.

Tataplah wajahnya. Adakah engkau relakan wajahnya tersulut api nereka hingga melepuh kulitnya?

Ingatlah sejenak ketika engkau merasa risau melihat mereka bertengkar dengan saudaranya.

Adakah engkau bayangkan ia bertengkar denganmu di hadapan Mahkamah Allah Ta'ala karena lalai menanamkan tauhid dalam dirinya?

Ada hari yang pasti ketika tak ada pilihan untuk kembali.

Adakah ketika itu kita saling disusulkan ke dalam surga atau saling bertikai?

"Maka, mari cintai anak-anak kita untuk selamanya!"

Bukan hanya untuk hidupnya di dunia.


Cintai mereka sepenuh hati untuk suatu masa ketika tak ada sedikit pun pertolongan yang dapat kita harap kecuali pertolongan Allah Ta'ala.

Cintai mereka dengan pengharapan agar tak sekedar bersama saat dunia, lebih dari itu dapat berkumpul bersama di surga.

Cintai mereka seraya berusaha mengantarkan mereka meraih kejayaan, bukan hanya untuk kariernya di dunia yang sesaat.

Lebih dari itu untuk kejayaannya di masa yang jauh lebih panjang.

Masa yang tak bertepi...



(Tulisan asli dari Mohammad Fauzil Adhim penulis buku best seller "Segenggam Iman untuk Anak dan Saat Berharga untuk Kita")

Puasa, Kembali ke Asal ?

puasa ramadhan kembali ke asal

Alangkah hebatnya kalian, umat muslim, melakukan puasa selama 30 hari…. Pasti banyak sekali
dana yang bisa dibagikan pada orang yang kurang beruntung

Hhhhhh...... memang agak malu setelah membaca tulisan yang sangat bagus ini, lebih-lebih seperti saat ini di Bulan Ramadhan. Yang pasti bisa buat pelajaran kita semua untuk terus memperbaiki amal kita baik di bulan Puasa ataupun hari biasa. Tulisan ini juga seperti yang lainnya kami dapat dari BC tidak beraturan aplikasi pesan di Android..... judul asli tulisan ini adalah : Puasa, "Return to the Origin" hhhh .... tulisan bagus.



Setiap tiba bulan puasa saya selalu mengenang Jean dan Garry, penganut ajaran Mormonisme, sebuah sekte Kristiani, yang saya kenal di tahun 2001. Pasangan dari Idaho-USA ini rajin puasa seminggu sekali. Selama puasa, sejumlah pengeluaran yang biasa digunakan untuk makan itu mereka sumbangkan untuk kegiatan bakti sosial di seluruh dunia. Kami berjumpa ketika mereka sedang bertugas mengalokasikan dana sekitar 6 milyar rupiah ke Indonesia, dana yang terkumpul dari ibadah puasa umat Mormon yang konon minoritas di negerinya, Amerika itu. “Mengapa memilih Indonesia?” tanya saya. “Tidak hanya Indonesia. Kami juga melakukan bakti sosial ke negara-negara lain. Bagi kami semua manusia sama, karena kita tinggal di planet yang sama,” jawab Garry.

Bulan Ramadhan tahun berikutnya kami bertemu lagi. Dengan penuh hormat Jean menggenggam tangan saya dan berkata: “Alangkah hebatnya kalian, umat muslim, melakukan puasa selama 30 hari…. Pasti banyak sekali dana yang bisa dibagikan pada orang yang kurang beruntung….”

Saya merasa sedikit malu mengenang sinar mata Jean ketika mengucapkan kekaguman yang salah alamat itu. Barangkali karena saya tidak pernah mempersoalkan ritual bulan puasa kita yang lucu. Misalnya:

Kita memang tidak makan apa-apa sepanjang siang, tapi pengeluaran untuk makan selama bulan puasa malah lebih banyak dari biasanya. Ketika puasa baru berjalan setengah putaran, kita malah belanja lebih banyak lagi demi persiapan merayakan ‘kemenangan’ -yang belum tentu kita pahami di akhir puasa nanti. Jika sebelum puasa mungkin ada sedikit uang, pada akhir puasa tampaknya harus ada tekad besar untuk ‘menambal galian lubang’ di kocek kita, supaya bisa bikin lubang dengan tenang di bulan puasa tahun berikutnya.



Dan itu masih belum apa-apa. Di daerah tapal kuda Jawa Timur dikenal istilah “telasan” yang berarti “habis-habisan belanja”, yang dilakukan selama seminggu setelah puasa berakhir. Tampaknya memang begitu cara kita menjalani bulan puasa. (“Kita?”, tanya seorang teman. “Elo aja kalee…”)

“Tuhan sendiri yang merancang dan memerintahkan puasa, jadi mestinya puasa lebih dari sekedar menghilangkan atau menggeser jadwal makan siang”, begitu kata teman saya lainnya. Puasa membuat tubuh belajar mengenali perbedaan antara keinginan dan kebutuhan. Keinginan memang bisa macam-macam sekali; maunya ada nasi soto, sate, lotek, atau burger. Padahal kebutuhan di baliknya ya cuma mengisi perut.Perhatian pada kebutuhan, bukan keinginan, akan membuat kita mengenali kembali kata ‘cukup’, kata yang sudah lama kita abaikan. Memahami kata ‘cukup’ justru akan membuat kita makan seperlunya, belanja seperlunya, beraktivitas seperlunya, dan ber-apa saja seperlunya….

Keinginan juga bisa membuat kita tidak merasa cukup dengan rasa asli makanan yang diolah sekedarnya. Kita terbiasa dengan ekstra garam, gula, dan zat tambahan lain, yang semua itu fungsinya hanya memperdaya lidah dan ‘tombol lapar’ kita, membuat kita terjebak dalam urusan perut. Kini terbukti bahwa kita merupakan generasi yang tubuhnya tak perlu dilemahkan oleh penyakit aneh-aneh dari luar. Gaya hidup kita saja sudah cukup untuk menyakiti diri kita sendiri.



Beruntung ada bulan puasa, bulan yang bisa dimanfaatkan untuk mengenal kembali rasa asli makanan alami. “Setelah seharian menahan lapar, mestinya tidak sulit untuk merasa cukup denganan menyantap pisang tanpa zat tambahan sebagai makanan pembuka, sebagaimana Rasul menyantap buah kurma segar”, begitu kata teman saya. (Saya jadi bertanya-tanya dalam hati, bagaimana kalau puasa malah membuat kita menjadi ‘pendendam’ yang ingin menebus keterbatasan di siang hari dengpelampiasan yang hebat di malam hari ?)

Tapi memang rasa cukup itu hal yang paling mewah di dunia. Konon kata para sufi, rasa cukup itu identik dengan merasa kaya, bahkan bisa menjadikan kita lebih kaya harta dari sebelumnya. (Tentu saja, karena rasa cukup ini membuat kita tidak perlu ganti HP, ganti mobil, atau ganti pacar tiap tahun kan? “Iya, tidak perlu tiap tahun. Cukup tiap 2-3 tahun”, celetuk teman saya yang lain lagi.) Rasa cukup itu bahasa Inggrisnya ‘contented’ alias puas dan senang. “Enough is equal to a feast”, kata pepatah bule. (Rasa cukup itu sepadan dengan kepuasan besar.) “He who knows not when he has enough is poor,” kata pepatah Jepang. (Orang yang tidak tahu arti cukup adalah orang miskin.) Orang yang tidak merasa cukup akan menjadi … P.E.R.U.S.A.K, kata seorang teman. Lho, kok bisa?

Rasa tidak cukup itu akan membuat kita sibuk menginginkan hal-hal yang tidak kita miliki, sehingga mengabaikan hal-hal yang kita miliki. Pengabaian itu membuat apa yang sebenarnya kita miliki itu ‘memberontak’, menjauh, melemah, hingga menghilang. Ada perempuan yang sibuk memoles diri agar bisa secantik selebriti, hingga mereka lupa memberi dukungan pada pesona uniknya sendiri. Ada orang tua yang sibuk mengejar kekuasaan dan kekayaan materi, hingga melupakan investasinya yang paling berharga, yaitu kekayaan batin si buah hati.


Saatnya kembali ke titik awal, dimana makan dan belanja kitauntuk pemenuhan kebutuhan, bukan pelampiasan nafsu. Cukup berarti menginginkan (mensyukuri) atas apa yang kita miliki.

Mudah-mudahan puasa dan ritme tubuh baru yang dibentuknya akan membuat kita menjadi diri yang baru di akhir puasa, tepatnya diri yang penuh rasa hormat terhadap asal-usul kita sendiri (jati diri).

Selamat berpuasa.

(Dicuplik dan diedit dari artikel berjudul “Puasa, Back To Origin” karangan Tuty Yosenda)

Source :
https://iwandahnial.wordpress.com/2008/09/06/puasa-return-to-the-origin/
http://amirhf.staff.telkomuniversity.ac.id/puasa-return-to-the-origin/